KAHMI DIY Bahas 4 Isu Penting di Awal 2023
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia (KAHMI) Majelis Wilayah DIY menggelar diskusi bertajuk Indonesia Outlook: Catatan Awal Tahun 2023 di kampus STIE Widya Wiwaha Yogyakarta, Sabtu (7/1/2023). Empat isu penting dibahas dalam pertemuan ini.
Koordinator Presidium KAHMI Majelis Wilayah DIY Suhartono menjelaskan sebagai insan akademis yang senantiasa berfikir rasional, obyektif, dan kritis, Kahmi secara rutin melakukan diskusi publik untuk membahas isu-isu aktual yang selanjutnya akan menghasilkan beberapa rekomendasi untuk memberi masukan pada pemerintah. Pada diskusi kali ini membahas empat isu penting, terdiri atas pertama, perspektif ekonomi seiring dinamika perekonomian global saat ini beserta faktor ketidakpastiannya yang secara umum tidak menguntungkan bagi Indonesia.
Advertisement
“Antara lain resesi ekonomi beberapa negara, harga dan pasokan energi, harga dan pasokan pangan, inflasi tinggi, dan suku bunga tinggi. Pada saat bersamaan, fundamental ekonomi Indonesia cukup rapuh. Fundamental ekonomi merupakan hal-hal yang mendasar dalam suatu perkonomian, yang memberi gambaran jawaban atas apa, bagaimana dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi, dalam kurun waktu cukup Panjang,” katanya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Selasa (10/1/2023).
Diperkirakan perekonomian Indonesia akan memburuk pada tahun 2023 dan berisiko mengalami resesi ekonomi, bahkan krisis ekonomi. Kedua, kata dia, krisis ekonomi biasanya diikuti oleh krisis politik apalagi 2023 mamasuki tahun politik menghadapi pemilu 2024 yang dibahas dari perspektif sosial politik dengan pemateri alumni HMI yang juga anggota Presidium KAHMI MW DIY saudara Hakimul Ikhwan, S.Sos., M.A., Ph.D.
Ketiga, saat ini sedang ramai dan aktual yang berkenaan dengan Perpu Cipta kerja yang dinilai kontroversial, sehingga hal ini juga perlu dikritisi melalui bahasan dari perspektif hukum yang akan dipantik oleh alumni HMI yang juga anggota Presidium KAHMI MW DIY saudara Mukmin Zakie, S.H., M.Hum., Ph.D.
“Keempat, tidak kalah penting bahwa isu radikalisme dalam beragama juga masih terus bergema termasuk politik identitas serta masih terjadinya polarisasi ditengah masyarakat masih penting untuk kita bahas melalui perspektif Agama dan Budaya yang akan dipantik oleh alumni Korps Alumni HMI wati [Forhati] yang juga dekan Fakultas Ushuludin UIN Sunan kalijaga Prof. Dr. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Gelar Bakti Sosial Serentak di Seluruh Indonesia
Advertisement
Hotel Harper Malioboro Hadirkan Kuliner Lokal Brongkos Daging Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kalurahan di DIY Bersinar, Wukirsari Masuk Wisata Terbaik Dunia, Purwosari Kuasai Kemandirian Pangan
- Rembug Perempuan Jogja Wujudkan Perempuan Berdaya dan Mandiri
- Penembakan Pelajar SMKN 4 Semarang oleh Polisi, Begini Respons Kementerian PPPA
- Sunaryanta Mengaku Kalah dan Ucapkan Selamat kepada Endah Subekti Kuntariningsih
- Peringati HUT Kota Jogja Sekaligus Kenalkan Produk IKM, Pemkot Gelar Sekati Ing Mall 2024
Advertisement
Advertisement